KAMANRE, PilarNews – Melalui media ini, kamis 16 September 2021. Sekretaris Desa Libukang, Alif menyampaikan kegiatan seminar Program Kerja (Proker) antara Mahasiswa KKN IAIN Palopo dengan Pemerintah Desa untuk pengembangan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan generasi anak bangsa selama Mahasiswa tersebut berada di desa Libukang kecamatan Kamanre Kabupaten Luwu.
“Pada hari Rabu, tanggal 15 September 2021 kemarin, bertempat diaula kantor desa Libukang, telah dilaksanakan 2 agenda kegiatan, yakni Seminar Proker adik-adik Mahasiswa KKN IAIN Palopo sebagai bentuk pengabdian bagi masyarakat,” tutur Alif
Kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Pemerintah desa, BPD, Pendamping desa, Kader desa dan tokoh masyarakat desa. Dalam paparan proker mahasiswa KKN tersebut, ada beberapa program yang diajukan ke masyarakat adalah bimbingan serta pelatihan pendidikan bagi siswa dan siswi SD, seperti pelatihan Tahfiz Qur’an “One day One Juz”, Pembuatan tapal batas desa dan Bakti Sosial (Baksos) serta kegiatan sosial kemasyarakatan lain.
“Pada kegiatan seminar juga dilakukan diskusi dua arah dengan tokoh masyarakat untuk menyepakati metode atau pola yang diterapkan dalam pelaksanaan program kerja tersebut, supaya kegiatan dapat berjalan dengan baik di masyarakat”. Terang Alif
Untuk kegiatan selanjutnya di tempat yang sama, Pemdes Libukang juga melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting yang merupakan forum musyawarah bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kader Posyandu, dan masyarakat utamanya bagi ibu- ibu hamil untuk mengusulkan, memebrikan pendapat serta saran terkait pencegahan dan penangaman stunting di desa.
Pendamping Desa Kecamatan Kamanre Makbul,SE dan Idha,ST menyampaikan pentingnya pencegahan dan penanganan stunting di desa, dimana stunting adalah upaya mewujudkan desa sehat dan sejahtera. Kegiatan rembuk stunting menjadi slah satu bagian dari musdes di desa untuk menjaring usulan yang akan dijadikan rancangan rencana kerja pemerintah desa sebagai salah satu kegiatan prioritas yang akan di danai dari Dana Desa untuk TA.2022.
Idha bersama Makbul selaku pendamping desa juga menyampaikan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting, “yaitu Kurang gizi kronos, Retardasi pertumbuhan intrauterine, Tidak cukup asupan protein dalam makanan, Perubahan hormon yang dipicu oleh stres, Sering menderita infeksi di awal kehidupan anak, Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sbelum hami, saat hami dan setelah hamil”.
Kemudian terbatasnya akses layanan kesehatan kepada masyarakat, Kurangnya air bersih dan sanitasi serta beberapa faktor lain. Olehnya itu peran pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk menjawab permasalahan stunting tersebut supaya warga bisa melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas, khususnya di desa Libukang. Tutup Alif (pn/AL)