LUWU, Pilarnewsonline.com – Melalui media ini, Jumat (3/6/2022). Hj.Siti bersama enam korban dugaan penipuan atas pengurusan pendaftaran untuk mendapatkan SK sebagai Veteran di Kabupaten Luwu dalam tahun 2022, menyampaikan rasa kesal mereka terhadap “HP” dan “AU” (imisial) yang diduga pelaku penipuan serta pemalsuan data mereka di KTP dan KK masing-masing.
Mewakili kedua Orang Tuanya bersama empat orang tua lain sebagai korban tersebut, Hj.Siti mengatakan mereka sudah melaporkan HP dan AU ke Polres Luwu. “Laporan kami sudah masuk di Polres sejak tanggal 25 April lalu atas dugaan Penipuan dan Pemalsuan KTP dan KK orang tua kami, ke 6 korban termasuk kedua orang tua saya dan saya bersama beberapa saksi lain sudah di ambil keterangan oleh kanit satu polres luwu pada hari Kamis (2/6/2022) kemrin,”
“Kami melapor karena kami merasa ditipu, dibohongi dengan iming-iming akan menerima gaji Veteran sebesar Rp.24 Juta per bulan pada bulan April 2022, dengan alasan kami harus membayar uang pengurusan administrasi sebesar Rp.3.500.000,- per orang bersama KTP dan KK untuk di buatkan yang baru,” ungkap Hj.Siti
Hj.Siti juga mengungkapkan tanggal pemberian uang administrasi serta KTP bersama KK kedua Orang Tuanya, “Pada tanggal 10 Maret 2022 hari kamis, mereka berdua datang di rumah saya dan ambil itu Uang Rp.7.000.000,- dengan KTP dan KK Orang Tua saya di tangan saya mereka ambil dengan alasan uang tersebut akan mereka kembalikan bila pada bulan April 2022 SK Veteran yang mereka janjikan belum ada, lalu mereka pergi dengan penuh janji,”
“Kami tunggu kabar dari mereka, sampai saat ini SK Veteran yang mereka janjikan tidak ada uang yang mereka ambil Rp.3.500.000,- per orang pun tidak kembali. Setelah kami desak, kami hanya di berikan KTP dan KK masing-masing dua rangkap, KTP dan KK yang dari Dinas Kependudukan mereka suru kami musnahkan sementara KTP dan KK yang dari mereka buat, disuru simpan untuk pengambilan SK Veteran,” Jelas Hj.Siti
“Tapi SK Veteran yang mereka janjikan tidak ada sampai saat ini dan bukan hanya kedua orang tua saya yang jadi korban, ternyata banyak yang jadi korban dengan cara dan iming-iming yang sama, sehingga kami enam orang yang merasa dirugikan serta dibohongi atau merasa ditipu, kami langsung laporkan mereka berdua ke Polres Luwu”
Sebagai efek jerah dan tidak terulang kejadian ini terhadap orang lain, kami enam orang ini sebagai korban sangat berharap kepada pihak kepolisian Polres Luwu, supaya kedua pelaku di hukum sesuai perbuatan mereka yang harus mereka pertanggung jawabkan berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku, kalau mereka tidak mau mengembalikan uang kami secara utuh. Tegas Hj.Siti (pn/hyn)
