LUWU, Pilarnewsonline.com – Memasuki hari ke-3 kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pengisian Data Dasawisma sebagai Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK Kabupaten Luwu yang dihadiri 171 peserta, di aula rumah jabatan Bupati Luwu, Jum’at (13/1/2023)
Para peserta kali ini diikuti perwakilan 12 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Suli, setelah 2 kegiatan sebelumnya diikuti peserta dari desa dan kelurahan di kecamatan Larompong dan Larompong selatan.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Luwu, Hj.Hayarna Basmin terus memperlihatkan kinerja TP-PKK sebagai mitra pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat dan Kesehatan masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan keluarga.
Pelatihan ini sebagai tindak lanjut peran serta TP PKK dalam membantu pemerintah daerah melaksanakan program nasional percepatan penurunan angka stunting di kabupaten Luwu.
“Pemerintah pusat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki strategi dengan rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting untuk mencapai target penurunan stunting secara nasional hingga 14% pada tahun 2024, sementara Kabupaten Luwu menargetkan “Zero” persen pada tahun 2024 mendatang”, jelas Hj Hayarna
Menurutnya, kehadiran Kelompok dasawisma yang beranggotakan kader-kader TP PKK yang berada ditingkat desa dan kelurahan harus dioptimalkan perannya, sebab mereka adalah ujung tombak dalam pencapaian akurasi data di lapangan.
“Bisa kita bayangkan, kelompok dasawisma ini ada disetiap dusun dan lingkungan, jika kita optimalkan peran mereka dalam melakukan pendataan keluarga, terutama data pasangan usia subur dan ibu hamil, maka akurasi data stunting ataupun keluarga yang mengalami gizi buruk bisa mencapai 100% karena tidak ada masyarakat yang akan luput dari tim pendata dasawisma ini”, ujar Hj.Hayarna
Selanjutnya, untuk mewujudkan target zero stunting pada tahun 2024, Hj Hayarna mengungkapkan, data yang diperoleh nantinya akan dimasukkan kedalam aplikasi SIM PKK, sehingga jika ditemukan ada keluarga yang mengalami stunting atau gizi buruk akan segera dilakukan intervensi.
“Pasangan usia subur, ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta) kemudian menjadi kelompok prioritas dalam penanganan stunting. Jika terdapat indikasi stunting atau gizi buruk, maka akan segera dilakukan intervensi atau penanganan lebih lanjut”, tutur Hj Hayarna
Untuk diketahui, Sosialisasi dan Pelatihan Pengisian Data Dasawiswa ini akan berlangsung mulai tanggal 11 hingga 16 Januari 2023 yang akan diikuti perwakilan 22 kecamatan dari kelompok dasawisma se-kabupaten Luwu. (pn/ris-ikl)