ACHMAD AWWABIN : “Peran Media dari Awal sudah bisa Mengikuti, Mengawasi Bahkan Mengarahkan Apabila Terjadi Kekeliruan”
GOA, PilarNews – Kegiatan Media Luwu Gathering 2021 atau Media Gathering kabupaten luwu yang diadakan di Malino kabupaten Goa propinsi sulsel selama tiga hari (29-31) diakhir bulan maret 2021 dengan Tema “Sinergi Membangun Luwu”. Panitia Pelaksana (Panpel) di kawal dan di Sport oleh Pemda Luwu, rabu (31/03)
Pada Kegiatan dimaksud, panpel menghadirkan narasumber atau pemateri dari kalangan akademisi sekaligus pakar jurnalistik yaitu Dr.Zulkarnain Hamson untuk memaparkan tentang sinergitas Pers dengan Pemerintah serta memaparkan bagaimana menjadi wartawan atau Jurnalis yang profesional sesuai dengan kode etik dan UU Pers.
Kepala Badan (Kaban) Bappeda Kabupaten Luwu, Achmad Awwabin yang di dampingi oleh Kasat Pol-PP, Andi Iskandar dalam forum pertemuan menyampaikan bahwa. “Kegiatan Media Gathering kabupaten luwu sekaligus silaturahim dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, selanjutnya maksud dan tujuan kita disini dari awal saya sampaikan bahwa Terutama dan paling utama dari kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturahim”.
Karena sejak tahun 2005, jelas Awwabin. Selama saya mengabdi di kabupaten luwu saya melihat kegiatan-kegiatan seperti ini belum pernah terlaksana, memang banyak kendala, tantangan dan hambatan baik dari teman-teman media itu sendiri maupun dari pihak-pihak eksternal dengan segala macam argumen-argumen yang ada”.
Kaban Bappeda Luwu juga menyampaikan secara regulasi bahwa kegiatan seperti ini, media Gathering itu bahasa lain dari konfrensi Pers. Tapi pada saat itu kita tidak tau mau ambil istila apalagi sehingga kita bisa bungkus kegiatan ini sebagai ajang silaturahim. kegiatan ini adalah awal sehingga bisa diharapkan jadi contoh ke kegiatan-kegiatan selanjutnya
“Saya sampaikan ke teman-teman panitia, terkait dengan kegiatan ini banyak yang mengatakan bahwa kegiatan ini untuk bagaimana mengumpulkan teman-teman media kemudian diarahkan untuk mendukung dan membantu pemerintah daerah, tidak. Saya tau bahwa teman-teman media itu seniman, kita paham seniman terkadang tidak bisa diatur”,
Jadi tolong dijauhkan pikiran seperti itu, harap Awwabin. Bahwa kita berkumpul untuk menyatukan pikiran untuk bagaimana sehingga mendukung pemerintah itu tidak benar, kalau itu positif silahkan beritakan positif, karena kita juga tidak bisa mengabaikan ‘Whistleblowingsystem’, karena rekan-rekan media ini adalah peniup terompet kebenaran dari Pilar ke empat Demokrasi
Kemudian saya lihat kita internal di luwu ini, bahwa banyak tidak sepaham dan sependapat karena banyak ‘kepala’ di tubuh media itu sendiri. jadi saya mohon terutama teman-teman yang hadir jangan patah semangat karena kita kembali ke ‘God Will’ atau niat baik pada banyak hal yang kita bicarakan, sekalian kita refresing atau rekreasi. Tutur Awwabin
“Kami dari pemerintah daerah hanya berusaha untuk memediasi, tetapi kedepan saya minta rekomendasi-rekomendasi yang kita lahirkan disini dan salah satu tujuan kita itu tadi, setelah kita ada rekomendasi kegiatan ini, bisa kita jadikan kegiatan rutin walaupun hanya bersifat tahunan, karena rekomendasi-rekomendasi yang kita hasilkan itu yang akan kita berikan ke Bupati selaku pengambil kebijakan”. Terangnya
Kemudian yang bisa saya sampaikan yang dimaksud sinergi disini bahwa bagaimana pemebritaan teman-teman dari media itu bisa berimbang, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Bupati saat pelepasan kita peserta kemarin, sebaiknya ada konfirmasi dulu, karena akibat berita tidak seimbang dan ke rana hukum. Disisi lain ada efek negatif bagi yang bersangkutan, baik pribadinya bahkan berimbas ke keluarga yang bersangkutan
Terkait dengan sinergi antara Media dengan Pemerintah daerah, saya rasa memang sangat kurang. Lanjut Kaban, saya tetap berusaha untuk menggandeng media bukan untuk mendukung saya tapi mensosialisasikan apa yang saya kerja, kira-kira seperti itu, tetapi karena keterbatasan anggaran maka saya menggilir media masa untuk bermitra
“Saya dapat informasi dari teman-teman dinas di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), mereka disana menjadikan media selaku pendamping kegiatan, jadi peran media dari awal sudah bisa mengikuti, mengawasi bahkan mengarahkan apabila terjadi kekeliruan dalam rencana program kegiatan pemerintah”. Tutupnya (pn/fh)